Macam Jenis Algoritma Google AI
Algoritma Google adalah sistem kompleks yang berisi ratusan aturan dan faktor yang digunakan untuk menemukan keywords yang relevan, memberi ranking & peringkat website di pencarian, serta menyajikan hasil pencarian paling relevan dan berkualitas dari miliaran halaman website, dengan fokus utama pada kualitas konten, relevansi, otoritas situs (melalui backlink), kecepatan halaman, dan pengalaman pengguna internet.
Sejalan perkembangan jaman dan teknologi, Algoritma google terus diperbarui agar lebih cerdas dalam memahami kueri kompleks dan lainnya. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sharing terkait Algoritma Google ini, khususnya Algoritma RankBrain, BERT, MUM dan SGE, karena algoritma ini paling populer digunakan Google AI untuk saat ini (ketika artikel ini dibuat).
A. ALGORITMA RANKBRAIN
RankBrain adalah algoritma kecerdasan buatan (AI) berbasis pembelajaran mesin (machine learning) dari Google yang membantu memahami maksud sebenarnya di balik kueri pencarian pengguna, terutama yang baru atau ambigu, dengan mengubah kata menjadi vektor matematis agar bisa “dipahami” komputer, lalu menghubungkannya dengan hasil yang paling relevan berdasarkan interaksi pengguna dan data historis untuk meningkatkan kualitas pencarian secara keseluruhan. Ini bukan pengganti algoritma inti Google, melainkan bagian penting di dalamnya yang membantu memproses sinyal dan memberikan hasil yang lebih baik untuk pertanyaan yang tidak biasa.
RankBrain merupakan sistem yang memungkinkan Google untuk lebih memahami kemungkinan maksud pengguna dari suatu kueri penelusuran. Sistem ini diluncurkan pada musim semi 2015, tetapi baru diumumkan pada 26 Oktober tahun yang sama. Pada intinya, RankBrain adalah sistem pembelajaran mesin yang dibangun dari Hummingbird, yang membawa Google dari lingkungan “string” ke lingkungan “things”.
Algoritma Google RankBrain terbaru tetap berfungsi sebagai inti AI untuk memahami maksud pencarian kompleks dan kueri baru menggunakan machine learning, tetapi kini terintegrasi erat dengan sistem AI Google lainnya (seperti BERT, MUM, SGE) yang memperkaya pemahaman konteks, sinonim, dan hubungan antar kata untuk memberikan hasil lebih relevan dan personalisasi, fokusnya adalah pengalaman pengguna lewat konten berkualitas tinggi, responsif, dan distribusi backlink yang merata di banyak halaman
Cara kerja:
- Menggunakan machine learning untuk menafsirkan kata kunci yang belum pernah dilihat Google sebelumnya.
- Menghubungkan kata dengan konsep serupa.
- Membantu Google memahami konteks dan makna umum dari pencarian, bukan sekadar mencocokkan kata.
Dampak:
- Lebih baik dalam memahami pencarian “ambiguous” atau unik.
- Salah satu sinyal ranking dalam algoritma Google.
Pada Awalnya, Google memberikan hasil pencarian dengan mencocokkan keyword yang diberikan oleh user dengan resources yang tersedia. Misalnya, jika user memasukkan query “bunga warna merah romantis”, Google akan mencari webpage yang mengandung kata “bunga”, “warna”, “merah”, dan “romantis”. Nah, faktanya, cara ini tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna internet.
Solusinya, Google meluncurkan RankBrain, Dengan adanya RankBrain, Google kini mampu memahami query “bunga warna merah romantis” sebagai satu kesatuan. Bahkan, Google juga bisa memahami makna dan user intent dibalik query tersebut.
Bagaimana cara kerjanya?
Caranya, Google akan mencocokkan query serupa dan memahami apa yang biasanya dicari oleh user ketika memasukkan keyword semacam ini. Contohnya, ketika seseorang memasukkan kata “bunga putih romantis”, user cenderung menginginkan informasi mengenai jenis-jenis bunga yang berwarna putih dan memiliki arti romantis. Hal ini kemudian diterapkan untuk query “bunga warna merah romantis”. Dalam kasus ini, Google akan menampilkan hasil yang memuat informasi mengenai jenis-jenis bunga berwarna merah dan memiliki makna romantis.
Lebih canggihnya lagi, sebelum menyajikan hasil pencarian di SERP, Google RankBrain juga akan mempertimbangkan lokasi, sinonim, dan konten-konten yang mungkin disukai atau dicari oleh user. Lalu, bagaimana cara RankBrain mengetahui konten yang disukai oleh user? Soal ini, RankBrain akan menilai beberapa matriks, di antaranya yaitu dwell time, bounce rate, organic CTR, dan pogo-sticking.
Di sisi lain, matriks tersebut juga akan digunakan untuk menilai kepuasan para pengguna. Jika pengguna puas, maka algoritma atau cara kerja tersebut akan disimpan dan digunakan kembali nantinya.
Namun, jika pengguna tidak menyukai hasilnya, maka machine-learning RankBrain akan otomatis menggunakan algoritma sebelumnya.
B. ALGORITMA BERT
BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) adalah bagian dari algoritma Google, tetapi bukan “algoritma terbaru” secara keseluruhan. BERT diperkenalkan pada Oktober 2019 sebagai pembaruan penting yang berfokus pada pemahaman bahasa alami (NLP). BERT merupakan teknik pembelajaran mesin berbasis jaringan saraf yang dirancang untuk membantu Google memahami konteks kata-kata dalam kueri penelusuran dengan lebih baik.
Cara kerja:
- Menggunakan model transformer bersifat bidirectional, sehingga Google memahami kata dalam sebuah kalimat berdasarkan konteks sebelum dan sesudahnya.
- Meningkatkan pemahaman Google terhadap:
- preposisi (ke, dari, untuk, pada)
- hubungan antar frasa
- niat pencarian percakapan
Dampak:
- Lebih akurat menginterpretasi query panjang dan kompleks.
- Meningkatkan relevansi hasil yang membutuhkan pemahaman bahasa yang lebih dalam.
Terobosan dari BERT ini adalah kemampuannya untuk melatih model bahasa berdasarkan seluruh rangkaian kata dalam kalimat atau kueri (pelatihan dua arah) daripada cara pelatihan tradisional pada urutan kata yang diurutkan (kiri-ke-kanan atau gabungan kiri). -ke-kanan dan kanan-ke-kiri). BERT memungkinkan model bahasa untuk mempelajari konteks kata berdasarkan kata-kata di sekitarnya, bukan hanya kata yang mendahului atau mengikutinya.
Google telah menunjukkan beberapa contoh bagaimana penerapan BERT di Penelusuran dapat memengaruhi hasil. Dalam satu contoh, kueri \”buku latihan matematika untuk orang dewasa\” sebelumnya memunculkan daftar buku untuk Kelas 6 – 8 di bagian atas hasil organik. Dengan menerapkan BERT, Google menampilkan daftar buku berjudul \”Matematika untuk Orang Dewasa\” di bagian atas hasil. Anda dapat melihat di hasil saat ini untuk kueri ini bahwa buku untuk Kelas 6 – 8 masih diberi peringkat, tetapi ada dua buku yang secara khusus ditujukan untuk orang dewasa yang kini berperingkat di atasnya, termasuk di cuplikan unggulan.
Perubahan hasil pencarian seperti di atas mencerminkan pemahaman baru tentang kueri menggunakan BERT. Konten Dewasa Muda tidak sedang dihukum, namun daftar khusus dewasa dianggap lebih selaras dengan maksud penelusuran.
C. ALGORITMA MUM
Algoritma Google MUM (Multitask Unified Model) adalah sistem AI canggih yang dirancang untuk memahami pertanyaan pencarian yang sangat kompleks, melampaui teks saja dengan memahami gambar, video, dan bahasa dalam berbagai format (75+ bahasa), serta mampu menghubungkan informasi dari berbagai sumber untuk memberikan jawaban yang lebih kaya konteks, mirip 1000x lebih kuat dari BERT, meski belum jadi sistem ranking umum tapi diterapkan untuk fitur spesifik seperti menjawab pertanyaan rumit dan cuplikan pilihan (featured snippets)
Kemampuan utama:
- Multimodal: Bisa memahami teks, gambar, audio, video (secara bertahap).
- Multibahasa: Dilatih pada 75+ bahasa.
- Multitask: Bisa melakukan beberapa tugas sekaligus (misalnya memahami pertanyaan, membaca dokumen, menyusun jawaban).
Keunggulan:
- 1000× lebih kuat dari BERT (versi internal Google).
- Bisa menjawab pertanyaan kompleks, misalnya:
“Apa saja yang perlu saya persiapkan untuk mendaki Gunung Fuji di musim panas?” - Menggabungkan banyak sumber & format konten secara simultan.
Dampak:
- Membantu Google memberikan hasil yang lebih menyeluruh dan kontekstual.
- Digunakan dalam pencarian visual, pencegahan spam, dan pemahaman topik.
C. Algoritma SGE
SGE bukanlah algoritma pencarian tradisional Google, melainkan sebuah pengalaman baru dalam penelusuran (Search Generative Experience) yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) generatif. Fitur ini dirancang untuk memberikan ringkasan jawaban yang ringkas dan relevan langsung di halaman hasil pencarian, sebelum tautan web biasa muncul. SGE ini menggunakan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) dari Google, seperti PaLM 2 (atau yang lebih baru, Gemini), untuk memproses kueri penelusuran pengguna.
Cara kerja:
- Menggunakan model AI generatif (Gemini) untuk memberikan:
- rangkuman jawaban
- langkah-langkah solusi
- rekomendasi berdasarkan konteks
- Tampil sebagai AI overview di halaman hasil pencarian.
Contoh:
Jika mencari “cara memperbaiki sepeda rantai lepas”, SGE akan:
- Memberikan penjelasan langkah-langkah
- Menampilkan poin-poin penting
- Menyertakan link sumber pendukung
Dampak:
- Mengubah SERP (Search Engine Results Page) menjadi lebih interaktif.
- SEO memerlukan adaptasi agar konten tetap relevan untuk SGE.
Fitur SGE meningkatkan teknologi Google dengan kemampuan generatif AI, yang sangat berguna untuk membantu user dalam menemukan informasi yang lebih inovatif dan relevan. Sebagai contoh, Anda sedang mencari informasi “cara membuat website dengan WordPress”. Dengan menggunakan SGE, Anda tidak hanya mendapatkan daftar tautan berbagai website tutorial tersebut, tetapi juga mendapatkan informasi langkah-langkah instalasi WordPress, serta tips tambahan seperti cara memilih hosting website yang tepat untuk instalasi WordPress. Jadi Google SGE dapat memahami konteks pertanyaan dan memberikan jawaban yang lebih lebih detail. Sehingga, tidak hanya membantu user dalam mendapatkan informasi, tetapi juga memberikan experience pencarian lebih interaktif.
Perbandingan Algoritma Google Singkat
| Teknologi | Fokus | Kekuatan Utama | Dampak pada Search |
|---|---|---|---|
| RankBrain (2015) | Pemahaman intent | Machine learning untuk query baru | Relevansi hasil meningkat |
| BERT (2019) | Pemahaman bahasa | Analisis kalimat bidirectional | Google lebih “mengerti” konteks bahasa |
| MUM (2021) | Pemahaman kompleks, multimodal | Menggabungkan banyak bahasa & format | Jawaban lebih holistik |
| SGE (2023) | Jawaban AI generatif | Rangkuman + reasoning | SERP berubah: lebih generatif |
Demikianlah sedikit ulasan artikel kami terkait macam-macam dan jenis Algoritma AI yang dipakai oleh Google selama ini. Semoga kita bisa optimalkan SEO Website kita untuk menyesuaikan dengan algoritma-algoritma Google ini. Sekian dan terima kasih…